Ciri Ciri Jasa |
Ruang lingkup pemasaran tidak hanya mencakup pada penghasilan produk yang berwujud, tetapi juga produk tidak berwujud seperti jasa. Industri jasa beraneka ragam seperti pada hotel, jasa boga, penyewaan ruangan untuk kantor dan sebagainya. Banyak ahli pemasaran yang mengemukakan definisi jasa, dimana masing-masing berdasarkan pada sudut pandangnya masing-masing.
Beberapa pendapat para ahli yaitu sebagai berikutMenurut Kotler (2002:486) adalah : Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak-pihak pada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Sedangkan menurut Basu Swastha dalam buku azas-azas Marketing (2000; 318) jasa adalah: Barang yang tidak kentara (Intangible Product) yang dibeli atau dijual di pasar melalni suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan.
Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasamya pengertian Jasa mengandung unsur penting, yaitu produk yang tidak berwujud, yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Jasa juga tidak mengakibatkan peralihan kepemilikan suatu barang secara fisik dan jika transaksi dalam pembelian suatu jasa, konsumen hanya memperoleh sesuatu sebagai bukti bahwa jasa tersebut sudah dibeli.
Karakteristik Jasa|Jasa sebagai suatu produk perusahaan yang dapat ditawarkan memiliki karakteristik yang berbeda Dari produk biasa. Jasa memiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi program pemasarannya.
Menurut Kotler (2002; 488-492) ada empat karakteristik Jasa yaitu:
1 Tidak Berwujud (intangible)
Tidak seperti halnya produk fisik, Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
2 Tidak Terpisahkan (inseparability)
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyediaannya merupakan bagian dari jasa itu. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia-klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien mempengaruhi basil jasa.
3 Bervariasi (variability)
Karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan, jasa sangat bervariasi.
4 Mudah Lenyap (perishability)
Jasa tidak bisa disimpan. Sifat jasa mudah lenyap (perishability) tidak menjadi masalah bila permintaan tetap.
Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17054/3/Chapter%20II.pdf