Menurut Irwan Tirta, Pengertian Batik adalah teknik menghias kain atau testil dengan menggunakan lilin dalam proses pencelupan warna, yang semua proses tersebut menggunakan tangan.
Pengertian Batik menurut Santosa Doellah, Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan perintang warna. Oleh karena itu, suatu kain dapat disebut batik apabila mengandung dua unsur pokok, yaitu jika memiliki teknik celup rintang yang menggunakan lilin sebagai perintang warna dan pola yang beragam hias khas batik.
Menurut Hamzuri, Pengertian Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting. Orang yang melukis atau menggambar pada mori memakai canting disebut membatik. Membatik ini menghasilkan batik yang berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri.
Pengertian Batik menurut Afif Syakur adalah serentang warna yang meliputi proses pemalaman (lilin), pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga menghasilkan motif yang halus yang semuanya ini memerlukan ketelitian yang tinggi.
Selain itu, banyak jenis kain tradisional Indonesia yang memiliki cara pemberian warna yang sama dengan pembuatan batik yaitu dengan pencelupan rintang. Perbedaannya, pada batik dipakai malam sebagai bahan perintang warna, sedangkan jenis-jenis kain tradisional digunakan berbagai jenis bahan lain sebagai bahan perintang warna. Adapun jenis-jenis kain yang cara pemberian warnanya serupa dengan pembuatan batik yaitu kain simbut (suku Baduy, Banten), kain Sarita dan kain Maa (suku Toraja, Sulawesi Selatan), Kain Tritik (Solo, Yogyakarta, Banjarmasin, Bali, Palembang) dan lain sebagainya.
Seni batik maupun cara pembuatannya sudah dikenal di Indonesia sejak zaman dulu. Namun mengenai asal mula batik masih menimbulkan perdebatan. Ada sebagian pihak yang menyetujui bahwa batik memang berasal dari Indonesia, tetapi ada juga pihak yang tidak menyetujuinya. Pihak yang tidak setuju dengan pendapat bahwa batik berasal dari Indonesia mengemukakan bahwa batik dibawa oleh nenek moyang kita ketika melakukan perpindahan penduduk atau mungkin juga diperkenalkan oleh nenek moyang kita pada kaum pendatang. Pendukung pendapat ini mengatakan bahwa batik sebenarnya berasal dari Mesir dan Persia. Itu sebabnya cara pembuatan dan penghiasan batik tidak hanya dikenal di Indonesia, akan tetapi ada juga di Thailand, Jepang, India, Srilangka dan Malaysia.
Sementara pihak yang setuju mengatakan bahwa batik di Indonesia adalah suatu bentuk kesenian yang berdiri sendiri dan tidak ada hubungannya dengan batik yang berkembang di negara lain. Cara pembuatan maupun corak-corak dan cara hiasan yang ada pada batik Indonesia tidak mempunyai kemiripan dengan cara pembuatan batik asing. Alat dan pola hiasan batik Indonesia benar-benar mencerminkan cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia. Jika pola tersebut berbentuk hiasan, maka hiasan tersebut merupakan hiasan yang terdapat di Indonesia.
Terlepas dari kedua pendapat tersebut, sesungguhnya batik memiliki latar belakang yang kuat dengan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala bidang dan bentuk kebudayaan serta kehidupan sehari-hari. Batik di Indonesia terus mengalami perubahan seiring dengan pengaruh dan perkembangan zaman. Pengaruh ini akan membawa konsekuensi motif dan pola yang dibuat pada batik.
Jenis Jenis batik
1. Batik Tulis
Pengertian Batik Tulis adalah batik yang dianggap paling baik dan tradisional, yang proses pembuatannya melalui tahap-tahap persiapan, pemolaan, pembatikan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan. Pada batik tulis sangat sulit dijumpai pola ulang yang dikerjakan persis sama, pasti ada selintas perbedaan, contohnya : lengkungan garis atau sejumlah titik. Kekurangan tersebut merupakan kelebihan dari hasil pekerjaan tangan. Pada proses pembatikan sering terjadi gerakan spontan, tanpa dihitung atau diperhitungkan lebih rinci. Batik tulis dibuat masal dengan standar ketetapan yang sama dari faktor tangan manusia.
2. Batik Modern
Batik Modern dibedakan menjadi Batik Cap, Batik Kombinasi dan Tekstil Motif Batik.
Pengertian Batik Cap adalah batik yang proses pembuatanya melalui tahap-tahap persiapan, pencapaan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan. Pelaksanaan pembuatan batik cap lebih mudah dan cepat. Kelemahan pada batik cap ialah motif yang dapat dibuat terbatas dan tidak dapat membuat motif-motif besar. Selain itu pada batik cap tidak terdapat seni coretan dan kehalusan motif yang dianggap menentukan motif batik.
Pengertian Batik Kombinasi (tulis dan Cap) adalah batik yang dibuat dalam rangka mengurangi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada produk batik cap, seperti motif besar dan seni coretan yang tidak dapat dihasilkan dengan tanga. Dalam proses pembuatan batik kombinasi ini memerlukan persiapan-persiapan yang rumit, terutama pada penggabungan motif yang ditulis dan motif capnya, sehingga efisiensinya rendah (hampir sama dengan batik tulis) dan nilai seni produknya disamakan dengan batik cap. Adapun proses pembuatannya melalui tahap persiapan, pemolaan (untuk motif besar), pembatikan (motif yang tidak dapat dicap), pecapaan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan.
Tekstil motif batik ini tumbuh dalam rangka memenuhi kebutuhan batik yang cukup besar dan tidak dapat dipenuhi oleh industri batik yang biasa. Tekstil motif batik ini diproduksi oleh industri tekstil dengan mempergunakan motif batik sebagai desain testilnya. Proses produksinya dilakukan dengan sistem printing, sehingga produk tersebut dikenal sebagai batik printing dan dapat diproduksi secara besar-besaran. Namun demikian ciri-ciri khas yang mendukung identitas batik tradisional tidak terdapat pada batik printing, tetapi harganya relatif murah sehingga dapat dijangkau semua lapisan masyarakat yang memerlukannya.
- Afrillyana Purba, Gazalba Saleh dan Andriana Krisnawati, 2005. Judul : TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia. Yang Menerbitkan PT Rineka Cipta : Jakarta.