-->

Pengertian Dan Tujuan Taksonomi Tumbuhan

- 8/12/2017
Apa Itu Taksonomi?
Taksonomi Tumbuhan
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan (Rideng, 1989). Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu. Kegiatan pokok taksonomi tumbuhan ada tiga yaitu penamaan, pertelaan ciri-ciri dan penggolongan. Taksonomi merupakan bagian dari sistematika (Rifai,1976). Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi taksonomi, studi evolusi dan filogeni (Stuessy,1989).

Tujuan taksonomi tumbuhan adalah:
  1. Untuk penemuan flora-flora di dunia
  2. Memberikan sebuah metode identifikasi dan komunikasi yang tepat
  3. Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh
  4. Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan tata nama tumbuhan.
  5. Membuat keteraturan dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organisme sehingga tercipta suatu sistim yang sederhana dan dapat digunakan orang lain.
Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam membantu usaha konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu. Taksonomi tumbuhan juga mempunyai peranan dalam program-progam pembangunan menuju ke swasembada pangan mencakup: 
  • Intensifikasi; yaitu dengan memberikan saran dalam memilih tumbuhan antar varietas atau antar jenis yang hendak disilangkan untuk memperoleh bibit unggul. 
  • Diversifikasi (pembudidayaan berbagai jenis tanaman); taksonomi tumbuhan dapat membantu memilih jenis-jenis tumbuhan yang cocok untuk tujuan tersebut. 
  • Ekstensifikasi (perluasan areal); taksonomi dapat memilih jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator tanah. Di samping itu taksonomi juga berperan dalam pengembangan obat-obat tradisional. Dalam industri tempe misalnya, taksonomi dapat berperan dalam memilih jenis-jenis lain yang semarga dengan kedelai (bahan baku tempe) yang mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih tinggi, sehingga secara teoritis dapat juga dipakai sebagai bahan baku tempe di samping kedele yang sudah umum dikenal (Rideng, 1989).

 

Masukkan Kata Kunci Pencarian Anda di Sini