Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat dalam suatu benda. Prosesini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi di desain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatumetode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau membran mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi, 2006).
Sterilisasi |
Tujuan
- Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
- Mencegah peralatan cepat rusak
- Mencegah terjadunya infeksi silang
- Menjamin kebersihan alat
- Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan pasien.
Cara Sterilisasi Cara sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1.Terminal Sterlization (sterilisasi akhir). Menurut PDA Technical Monograph dibagi menjadi dua, yaitu:
- Overkill Method, yaitu metode sterilisasi menggunakan pemanasan dengan uap panas pada suhu 121C selama 15 menit. Penggunaan metode ini biasanya dipilih untuk bahan-bahan yang tahan panas seperti zat anorganik. Dasar pemilihan metode ini adalah karena lebih efisien, cepat, dan aman.
- Bioburden Sterilitation, merupakan suatu metode sterilisasi yang dilakukan dengan monitoring terkontrol dan ketat terhadap beban mikroba sekecil mungkin di beberapa lokasi jalur produksi sebelum menjalani proses sterilisasi lanjutan dengan tingkat sterilitas yang dipersyaratkan SAL 10 -6. Dalam metode ini digunakan suatu zat yang dapat mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Sebagai contoh adalah penggunaan Dextrose yang bila dipanaskan dapat menghasilkan senyawa Hidro Methyl Furfural (HMF) yang merupakan suatu senyawa hepatotoksik.
2. Aseptic Processing, Metode ini merupakan metode pembuatan produk steril menggunakan saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril yang diformulasi dan dimasukkan ke dalam kontainer steril dalam lingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan, dan petugas telah terkontrol sedemikian hingga kontaminasi mikroba tetap berada pada level yang dapat diterima dalam clear zone.