Defenisi Berita |
Pengertian berita secara singkat dinyatakan oleh Charnley sebagai: “laporan yang hangat, padat, dan cermat mengenai suatu kejadian, bukan kejadiannya itu sendiri” (Wonohito, 1977:12).
Sedangkan Assegaff (1991:24) mendefinisikan berita sebagai: “laporan tentang fakta atau ide termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya,
entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan”
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa akan menjadi berita apabila peristiwa itu dilaporkan oleh wartawan dan dimuat di media massa. Dan suatu laporan peristiwa bisa dimuat di media massa apabila ia dianggap punya nilai berita (news value) atau layak untuk diberitakan.
Secara umum, suatu kejadian dipandang memiliki news value apabila mengandung satu atau beberapa unsur berikut ini:
- Significance (penting): peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau yang memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
- Magnitude (besar): kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian itu bersifat kolosal.
- Timeliness (waktu): aktual, hangat, atau termasa; menyangkut hal-hal yang baru terjadi.
- Proximity (dekat): kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional/psikologis.
- Prominence (tenar): menyangkut hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca.
- Human interest (manusiawi): menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.
Sekalipun suatu peristiwa memiliki nilai berita, namun tidak secara otomatis peristiwa itu bisa disiarkan sebagai berita. Ada satu kriteria lagi yang harus dipenuhi, yaitu: layak cetak (fit to print). Tidak semua peristiwa yang memiliki news value layak untuk dicetak, yaitu peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan atau persoalan dalam masyarakat.
Jenis Berita dan Sumber Berita
Assegaff menyatakan bahwa jenis berita bisa dibagi berdasar 4 hal pokok:
1. Berdasar sifat kejadian:
- Berita yang diduga (peringatan hari-hari besar, peristiwa yang sudah dijadwalkan)
- Berita yang tidak diduga, di mana suatu peristiwa terjadi secara insidental, dan wartawan memperoleh petunjuk (lead atau tip off) dari berbagai sumber di masyarakat (individu maupun lembaga/organisasi).
2. Berdasar soal atau masalah atau topik yang dicakup: politik, ekonomi, sosial, budaya, kriminal, bencana, olahraga, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Biasanya berita-berita ini di dalam penerbitannya dikelompokkan ke dalam berbagai rubrik di halaman tertentu.
3. Berdasar jarak kejadian dan publikasi: berita internasional (luar negeri), berita nasional, berita regional (tingkat propinsi), dan berita lokal (tingkat kabupaten/kota).
4. Berdasar isi berita: straight news (berita langsung) atau hard news (berita keras), berita lunak atau ringan (soft news), feature (karangan khas), comperehensive/indepth news (berita mendalam), dan investigative news.