-->

Pengertian Dan Jenis Tema

- 8/26/2017
Pengertian Tema: Apa Itu Tema? Tema Salah satu unsur intrinsik pembangun cerita dalam sebuah karya sastra adalah tema. Tema merupakan unsur yang begitu penting dalam pembentukan sebuah karya sastra, karena tema adalah dasar bagi seorang pengarang untuk mengembangkan suatu cerita. Sering dijumpai berbagai kekeliruan dalam memaknai sebuah tema. Tema sering disamakan dengan topik, padahal pengertian dari keduanya jelas berbeda. Topik dalam sebuah karya sastra adalah pokok pembicaraan, sedangkan tema adalah gagasan sentral, yakni sesuatu yang hendak diperjuangkan melalui karya tersebut. 
Tema
Menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004:803) tema adalah gagasan, ide pokok, atau pokok persoalan yang menjadi dasar cerita. Menurut Kamus Istilah Pengetahuan Populer (1986:263) tema adalah persoalan atau buah pikiran yang diuraikan dalam suatu karangan, isi dari suatu ciptaan. Tema dapat dijabarkan dalam beberapa topik. Stanton dan Jenny C (via Nurgiantoro, 2002:67) berpendapat bahwa tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Sedangkan menurut Keraf (2002:107) tema ialah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangan. Bellefonds, dkk (1993: 986 dan 1018) juga menyatakan bahwa “Le thème est l’idée sur laquelle on parle ou on réflécit, ou ce dont il s’agit, dans une conversation ou un récit; Tema adalah gagasan yang kita pikirkan atau berbicara, atau apa itu yang ada dalam percakapan atau cerita”. 

Selain itu, Aminuddin (1987:91) menyatakan bahwa tema ialah ide yang mendasari suatu cerita berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memapaparkan karya fiksi yang diciptakanya. Seperti dikemukakan oleh Mido (1994:18) tema adalah persoalan yang berhasil menduduki tempat utama dalam cerita rekaan dan bukan dalam pikiran pengarangnya. Hal ini mengingat yang dihadapi oleh pembaca bukanlah pengarangnya, tetapi adalah karya sastra karangannya. Jadi tema adalah persoalan atau pokok pembicaraan yang mendasari cerita. 

Fungsi sebuah tema adalah memberi masukan bagi elemen struktural lain, seperti plot, tokoh, dan latar. Fungsi tema yang terpenting dalam karya sastra adalah menjadi elemen penyatu terakhir keseluruhan cerita. Artinya, pengarang menciptakan dan membentuk plot, membawa tokoh menjadi hidup, baik secara sadar atau tidak, tersurat maupun tersirat, pada dasarnya merupakan perilaku yang dituntun oleh tema yang dipilih dan telah mengarahkannya. 

Di samping itu, tema juga berfungsi melayani visi. Yang dimaksud visi di sini adalah tanggapan total pengarang terhadap pengalaman hidup dan hubungannya dengan jagat raya. Pada sisi lain pembaca memperoleh kesempatan untuk melihat pengalaman hidup orang lain melalui kacamata pengarang. Dengan kata lain, pengarang menciptakan dunia fiksional yang membawa kita seolah-olah kita sendiri yang sedang mengalami kejadian itu. Ini semua dapat diperoleh melalui tema, selama kita dapat menyatukan keseluruhan unsur karya menjadi kesatuan yang utuh. 

Tema puisi harus dihubungkan dengan penyairnya, dengan konsepkonsepnya yang terimajinasikan. Oleh karena itu, Waluyo (1991:17) menyebutkan bahwa tema mempunyai 3 sifat, yaitu khusus (dari sudut pandang penyair), objektif (bagi pembaca atau penafsir) dan lugas (tidak dibuat-buat).

Jenis tema menurut pokok pembicaraannya menurut Shipley (dalam Sayuti, 2000:197), ada 5 yaitu :
  1. Tema Jasmaniah (physical) : Merupakan tema yang berkaitan dengan keadaan jasmani manusia. Tema jenis ini mempunyai fokus manusia sebagai molekul, zat, dan jasad. Misalnya tentang perasaan cinta, malu dsb.
  2. Tema Organik (moral) Merupakan tema yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan moral manusia, yang wujudnya tentang hubungan antar manusia, antar pria dan wanita. Misalnya nasihat-nasihat, petuah, pendapat.
  3. Tema Sosial Merupakan tema yang mencakup masalah sosial. Hal-hal yang di luar masalah pribadi, dalam artian manusia sebagai makhluk sosial. Kehidupan bermasyarakat, yang merupakan tempat interaksinya manusia dengan sesama dan dengan lingkungan alam, mengandung banyak permasalahan, konflik, dan lain-lain.
  4. Tema Egoik Merupakan tema yang menyangkut reaksi-reaksi pribadi manusia sebagai individu yang senantiasa menuntut pengakuan atas hak individualitasnya. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, manusia pun mempunyai permasalahan dan konflik, misalnya yang berwujud reaksi manusia terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapinya. 
  5. Tema Ketuhanan Merupakan tema yang berkaitan dengan kondisi dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.  

 

Masukkan Kata Kunci Pencarian Anda di Sini